Foto Bapak Wijaya Sedang Berjualan
Nama: Bpk. Jaya (35th)
Nama anak: Wulan Permata Sari (3,5 th)
Nama Istri (Dewi, Alm, saat meninggal usia 25th)
Nama anak: Wulan Permata Sari (3,5 th)
Nama Istri (Dewi, Alm, saat meninggal usia 25th)
Alamat Asal : padang cermin, lubuk baka.
Bapak Jaya tinggal di Jatimulyo, beliau tinggal menumpang bersama bos somay yg mempekerjakan beliau, tepatnya
di RT 15 dusun 1 D Desa Jatimulyo, kec. Jati Agung, Kab. Lampung Selatan.
di RT 15 dusun 1 D Desa Jatimulyo, kec. Jati Agung, Kab. Lampung Selatan.
Bos somay tersebut bernama: Abdul Muin (29th) dan istrinya, Ani (24th).
dan rumah itu pun mereka masih mengontrak (seperti rumah bedeng karena satu dinding dengan penghuni sebelahnya).
dan rumah itu pun mereka masih mengontrak (seperti rumah bedeng karena satu dinding dengan penghuni sebelahnya).
Alasan pak Jaya berjualan dengan membawa serta Wulan (anaknya) karena pak jaya tidak ingin menitipkan Wulan kepada nenek/kakeknya di Padang Cermin, karena orang tua pak jaya sudah tua dan sakit-sakitan. Selain itu karena pak Jaya masih merasa punya tanggung jawab jadi harus membawa serta wulan bersamanya merantau. Dan sang anak tidak mau ditinggal dirumah, selalu ingin ikut setiap pak Jaya berangkat berdagang dengan alasan ingin membantu bapak jualan, (29/11/2018).
Istrinya, Dewi, telah meninggal dunia 4 bulan yang lalu, yaitu pada bulan agustus 2018 karena sakit tumor di leher. Sudah sakit 3 bulan sebelum meninggal. Sempat di rawat sekitar 1 bulan di rumah sakit di Palembang (dekat orang tua Dewi).
Setelah istri meninggal, pak Jaya sempat bekerja di Palembang sebagai tukang babat rumput di kebun kopi, bekerja selama 1/2 bulan mengerjakan 1 hektar kebun, dibayar hanya 200.000.
Setelah itu ke tanjung Enim, bekerja di batubara selama 1 bulan, tidak betah karena anak dititipkan dirumah teman, jadi pak jaya kepikiran terus dengan anaknya.
Setelah itu baru merantau ke Jatimulyo diajak oleh teman, pada tanggal 16 november 2018 sampai dengan sekarang. Dan mulai berjualan tgl 17 november 2018.
Penghasilan sehari antara 30-60rb (bersih). Harga modal dari bosnya adalah Rp. 700/somay. Dengan harga jual somay 1000/somay. Jadi keuntungan 300 rupiah/somay untuk beliau. Bapak Jaya setiap hari membawa 250 somay, kadang habis kadang juga tidak.
Foto saat mengunjungi Bpk. jaya, Ade Iis (Kiri), Bapak Jaya (tengah), dan Nunung Sundari bersama Wulan (kanan)
Wulan, anak pak Jaya memiliki bekas luka bakar yang lumayan, Ceritanya saat wulan usia 1,5 th pak jaya dan istri memasak nasi pakai tungku kayu, disaat api menyala kecil pak jaya membesarkan apinya tiba tiba menyambar tangan pak jaya, seketika pak jaya melempar alat masak nasinya ke arah depan yang tidak diketahui pak jaya kalau ada wulan. Hal itu terjadi Karena pak jaya ada kekurangan di sebelah matanya (kiri) tidak bisa melihat akibat sakit panas (awalnya) terus mata beliau bengkak diwaktu kecil (sekitar usia 5th) dan tidak mampu berobat karena tidak memiliki biaya.
Begitulah kondisi dan kisah bapak Jaya, jika ada teman-teman ingin menyalurkan bantuan dapat melalui komunitas Lampung Menggendong dan menghubungi nomor yang tertera pada gambar dibawah ini
Pict By Komunitas Lampung Menggendong
(Ade iis)
Komentar
Posting Komentar